Jika istri mendapatkan posisi yang menantang di kantor, berkarier dan maju lebih pesat daripada suami kemudian berpenghasilan lebih besar, apa yang harus dilakukan istri?
Tiwin Herman M.Psi, psikolog senior dan juga pemilik Global Leadership Indonesia (GLI) membagi tips bagi istri agar suami tidak menjadi rendah diri.
a. Ketrampilan menempatkan diri
Istri harus memahami bahwa berpenghasilan besar bukan berarti menjadi penentu atau pengambil keputusan. Walau bagaimanapun, dalam keluarga seorang istri adalah anggota keluarga dengan suami sebagai pemimpin keluarga. Dengan posisi ini maka menghormati dan menghargai suami adalah hal yang mutlak.
Pengambilan keputusan bisa dibicarakan bersama tetapi ketika sudah diputuskan, maka istri hendaknya “mengamankan” apa-apa yang sudah diputuskan tersebut.
b. Keluarga adalah prioritas
Meskipun sudah berposisi tinggi, berpenghasilan besar tetapi peran sebagai ibu, sebagai istri tidaklah bisa diabaikan. Peran-peran tersebut juga menuntut waktu dan energi yang luar biasa untuk sekaligus dapat menjalankannya dengan baik. Hal yang perlu dibahas bersama suami adalah pemahaman bahwa mengurus anak dan rumah merupakan tanggung jawab bersama. Bukan beban istri semata, meski pelaksanaannya bisa dibantu oleh asisten, supir atau tukang kebun. Mendidik dan mengurus buah hati adalah tanggung jawab berdua, sehingga bagaimana bekerjasama mendampingi anak tentu harus dibicarakan karena jangan sampai kedua orang tuanya tidak ada ketika diperlukan oleh sang buah hati.
c. Menempatkan suami sebagai partner
Perempuan bekerja bisa dikatakan berada dalam lingkungan kerja, lingkungan sosial maupun lingkungan rumah. Upayakan untuk melibatkan suami dalam hal-hal tertentu sehingga suami merasa “berarti”. Misalnya ketika mendapat peluang untuk promosi, sebaiknya dirundingkan terlebih dahulu dengan suami perihal kemungkinan konsekwensi yang akan timbul.
Kemudian, dalam kehidupan sosial bila ada teman-teman yang dirasa kurang nyaman, tetapi itu adalah teman yang tidak bisa dihindari, mungkin suami bisa dimintakan pendapatnya. Dirumah, berkaitan dengan bagaimana penataan gudang yang memadai, mungkin suami bisa diminta arahannya. Semakin banyak suami mengetahui situasi Anda, diharapkan ia menjadi semakin nyaman karena meski istri berpenghasilan besar tetapi suami merasa tetap bisa berperan dalam lingkup kehidupan istri.
d. Pengaturan keuangan
Ini adalah hal yang tidak mudah. Banyak laki-laki yang bekerja enggan untuk berbagi informasi perihal seluruh penghasilannya kepada istrinya. Terlebih bila istrinya juga bekerja. Oleh karenanya, harus ada kesediaan istri untuk memulai. Ajukan saja proposal mengenai perencanaan keuangan. Berapa ditabung atau investasi, kemudian apa saja yang akan dibayar istri dan apa yang dibayar suami, berapa untuk keluarga besar dan sebagainya sampai seluruh kebutuhan rumah terpenuhi.
Rasanya wajar saja bila memang penghasilan istri lebih besar, maka kontribusinyapun juga menjadi lebih besar. Semua hendaknya dapat dibicarakan bersama sehingga masalah keuangan menjadi lebih transparan. Tidak dipungkiri masalah keuangan bisa menjadi salah satu pemicu konflik dalam rumah tangga, oleh karenanya perlu dibuat suatu mekanisme pembukuan agar bisa menjadi bahan evaluasi bersama setiap akhir bulan atau mungkinkan akhir tahun. (Retno Hemawati / www.metrotvnews.com)
Agar Suami tidak Rendah Diri jika Penghasilan Istri Lebih Besar
Written By Sapoandie on Tuesday, 12 March 2013 | Tuesday, March 12, 2013
Labels:
Love,
Relationship
0 Comments